Hukum Merayakan Ulang Tahun Pernikahan Dalam Islam
Ulang Tahun Pernikahan – Fenomena yang satu ini sudah menjadi kebiasaan yang banyak dijumpai masa sekarang, bagaimanakah pandangan Islam terhadap permasalahan yang sudah marak dilakukan ini? Berikut ada pertanyaan dari seseorang yang berkaitan dengan Hukum Merayakan Ulang Tahun Pernikahan
PERTANYAAN
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Ustadz, apa hukum merayakan hari ulang tahun atau hari ulang tahun pernikahan? Saya kadang sedih karena suami sering lupa memberi kejutan di hari ulang tahun saya. Padahal saya sudah lama menunggu dan berharap mendapat kejutan di hari istimewa itu.
Atas jawaban ustadz, saya sampaikan terima kasih banyak.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Someone
Bumi Allah
JAWABAN
Wa’alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh
Ibu yang baik, saya mengerti keinginan Anda untuk mendapatkan perhatian atau kejutan yang spesial dari suami. Selain merasa senang dan tambah cinta, kejutan-kejutan yang menyenangkan sangat bagus untuk menumbuhkan kasih sayang di antara suami istri. Bukankah saling memberi hadiah di antar kita akan membuat kasih sayang menjadi semakin kuat?
Tapi ibu, agama kita mengajarkan tentang larangan meniru orang kafir karena Islam memiliki jalannya sendiri. Dan jalan Islam bukan melalui perasaan belaka, namun bersandar kepada al-Qur’an dan as-Sunnah. Sehingga apa yang kita rasa baik, belum tentu benar dalam pandangan ajaran agama kita. Demikian pula sebaliknya. Apa yang kita rasa tidak baik, belum tentu buruk dalam pandangan agama.
Di sisi yang lain, hanya ada dua hari yang pantas dirayakan oleh kaum muslimin, yaitu iedul Fitri dan iedul Adha. Sehingga tidak ada hari lain yang layak mendapatkan perayaan yang hebat dan meriah selain kedua hari itu. Selain alasan tasyabbuh atau meniru kebiasaan orang kafir, perayaan ulang tahun bisa-bisa menjerumuskan kita dalam bid’ah sebab mengada-adakan masalah baru yang tidak dikenal di dalam Islam. Lagipula, perayaan ulang tahun sering menyebabkan timbulnya perilaku boros dan berlebih-lebihan yang tercela di dalam agama.
Jadi ibu, jangan bersedih lagi hanya karena hal seperti itu. Anda berdua bisa merancang aktivitas peneguh hubungan yang intim dan indah tanpa terikat dengan waktu-waktu tertentu, setiap saat setiap hari jika memungkinkan. Jadi tidak hanya menunggu hari ulang tahun yang perayaannya pun seringkali membosankan sebab tanpa kedalaman nilai. Banyak pelanggaran syariat dan perilaku hura-hura yang sia-sia di dalamnya.
Ibu, ajaklah suami banyak-banyak belajar agama agar hidup lebih terarah dan lebih mendatangkan barakah. Dan setia kepada syariat Islam dalam berumah tangga agar mudah menggapai sakinah, mawaddah, wa rahmah. Demikian jawaban saya dan semoga bermanfaat.
Secara singkat dari jawaban ustadz di atas bisa disimpulkan bahwa Hukum Merayakan Ulang Tahun Pernikahan tidak boleh dilakukan oleh kaum muslimin, karena hal itu merupakan bentuk meniru atau tasyabuh terhadap tradisi-tradisi orang kafir. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Ustadz, apa hukum merayakan hari ulang tahun atau hari ulang tahun pernikahan? Saya kadang sedih karena suami sering lupa memberi kejutan di hari ulang tahun saya. Padahal saya sudah lama menunggu dan berharap mendapat kejutan di hari istimewa itu.
Atas jawaban ustadz, saya sampaikan terima kasih banyak.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Someone
Bumi Allah
JAWABAN
Wa’alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh
Ibu yang baik, saya mengerti keinginan Anda untuk mendapatkan perhatian atau kejutan yang spesial dari suami. Selain merasa senang dan tambah cinta, kejutan-kejutan yang menyenangkan sangat bagus untuk menumbuhkan kasih sayang di antara suami istri. Bukankah saling memberi hadiah di antar kita akan membuat kasih sayang menjadi semakin kuat?
Tapi ibu, agama kita mengajarkan tentang larangan meniru orang kafir karena Islam memiliki jalannya sendiri. Dan jalan Islam bukan melalui perasaan belaka, namun bersandar kepada al-Qur’an dan as-Sunnah. Sehingga apa yang kita rasa baik, belum tentu benar dalam pandangan ajaran agama kita. Demikian pula sebaliknya. Apa yang kita rasa tidak baik, belum tentu buruk dalam pandangan agama.
Di sisi yang lain, hanya ada dua hari yang pantas dirayakan oleh kaum muslimin, yaitu iedul Fitri dan iedul Adha. Sehingga tidak ada hari lain yang layak mendapatkan perayaan yang hebat dan meriah selain kedua hari itu. Selain alasan tasyabbuh atau meniru kebiasaan orang kafir, perayaan ulang tahun bisa-bisa menjerumuskan kita dalam bid’ah sebab mengada-adakan masalah baru yang tidak dikenal di dalam Islam. Lagipula, perayaan ulang tahun sering menyebabkan timbulnya perilaku boros dan berlebih-lebihan yang tercela di dalam agama.
Jadi ibu, jangan bersedih lagi hanya karena hal seperti itu. Anda berdua bisa merancang aktivitas peneguh hubungan yang intim dan indah tanpa terikat dengan waktu-waktu tertentu, setiap saat setiap hari jika memungkinkan. Jadi tidak hanya menunggu hari ulang tahun yang perayaannya pun seringkali membosankan sebab tanpa kedalaman nilai. Banyak pelanggaran syariat dan perilaku hura-hura yang sia-sia di dalamnya.
Ibu, ajaklah suami banyak-banyak belajar agama agar hidup lebih terarah dan lebih mendatangkan barakah. Dan setia kepada syariat Islam dalam berumah tangga agar mudah menggapai sakinah, mawaddah, wa rahmah. Demikian jawaban saya dan semoga bermanfaat.
Secara singkat dari jawaban ustadz di atas bisa disimpulkan bahwa Hukum Merayakan Ulang Tahun Pernikahan tidak boleh dilakukan oleh kaum muslimin, karena hal itu merupakan bentuk meniru atau tasyabuh terhadap tradisi-tradisi orang kafir. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Source: majalah Ar risalah
mantap artikelnya.
ReplyDeletesouvenir pernikahan murah nganjuk